asbapholery.slideshow

Wednesday, September 21, 2011

do what you love or love what you do ?


flush away, originally uploaded by baher asbapholery.

gambar kamu jelek

itu yang biasa orang bilang, kalau saya sedang menari, bukan balet, tapi tari tangan. entah sejak kapan tangan ini menari dan membentuk sebuah sesuatu yang kadang saya tidak pernah tau akan jadi apa, dan ingat berawal dari apa. dulu saya pernah menarikan robot setelah menulis surat, ya setiap huruf hijaiyah itu saya bentuk jadi gundam lengkap dengan sayap dan rocket luncher. saya pernah menarikan noda di tembok sekolah menjadi truk gandeng dengan ke dua puluh - dua puluh rodanya, dulu saya tidak tahu berapa roda truk, pokoknya banyak dan bagus. dan hasilnya terlihat bagus. padahal nodanya hanya sebesar jempol tapi saya membuat truknya hingga naik kursi, tadi saya ingin melanjutkan naik meja, tetapi ibu guru sudah berteriak hingga saya tidak dapat menyelesaikan antena nya. "sialan kau bu guru" dalam hati kecil saya

saya juga pernah terusik dengan sebuah perkataan.
pernah ada yang bilang, jangan suka gambar mahluk hidup, nanti di akhirat nanti kita disuruh menghidupkannya, tapi kenapa ?
saya menggambar karena saya senang, mungkin seperti kamu yang suka menyanyi, atau kamu yang suka mandi.
salah suka nyanyi ? salah suka mandi ? atau salah suka nyanyi saat mandi ?

menggambar buat saya bukan sebuah hobi, kalau ditanya hobi saya, saya akan menjawab menabung, kenapa ? karena Budi di buku ppkn selalu mencontohkan seperti itu.

menggambar mungkin ritual dimana saya takkan pernah merasa hidup tanpa menggoyangkan tangan untuk membuat sesuatu, atau mungkin saya memiliki kepribadian ganda yang tanpa sadar disaat lengah si Anton merebut kenadi atas diri saya dan menarikan tangan saya, karena memang kalau lagi gambar saya suka bengong, atau mungkin dimasa lalu saya adalah seorang van gogh yang sebelum meninggal dia memilih saya sebagai the choosen one, dan semoga saya tidak ikut terkena epilepsi dan gila diakhir hayat nanti.

ya menggambar itu adalah hal yang saya cintai dan saya merasa itu sebagai hal biasa, seperti orang yang suka bernyanyi atau yang suka mandi.
hingga sebuah kotak pensil dengan sok bijak dan sok tau mengatakan

" do what you love and love what you do."

daripada sebuah penyataan, kata kata tersebut lebih menjadi pertanyaan buat saya.

mungkin saya berlebihan. ya saya rasa memang kelebihan.
apa saja bisa dijabarkan dari kata kata diatas, mungkin lebih positif atau kurang negatif.

tapi buat saya itu sebuah pilihan, saya benci memilih, mengapa hidup bukan essay yang panjang dan bisa dikarang ? kenapa pilihan ? kaya uan aja

lakukan apa yang saya cintai mungkin kalau saya memaksa beridealis, saya ingin jadi seniman, minum kopi hitam, mengepul kretek, baju lusuh, ketek gondrong, kolor side a side b dan rambut sepantat beserta penghuninya. hidup saya cuma kuas dan kanvas, hidup saya cuma mengindah dan diindahkan, hidup saya cuma seniman dan air seninya.

atau mencintai yang saya lakukan, mungkin menjadi pekerja dikantor bapak saya, melakukan apa yang saya tidak tahu untuk apa dan bagaimana tapi saya mencintainya karena hidup enak, tinggal ikutin apa kata papah, papah kentut kekiri saya juga kentut, papah kencing keatas saya juga ikut, dan sebagai bagainya yang penting papah tenang, saya hidup senang.

tapi pilihan bukan untuk memilih mana yang benar, pilihan untuk memalui hidup yang katanya itu pilihan tapi katanya juga permainan, tapi katanya juga perjuangan.

dimana disetiap pilihan pasti ada yang dipermainkan, dimana disetiap pilihan pasti ada yang harus diperjuangakan.

jadi do what you love or love what you do ? saya saja masih bingung.

No comments:

Post a Comment

whos see me.

Free Website Counterhttp://images.friendster.com/images/friendster_nav_logo.png http://l.yimg.com/g/images/flickr_logo_gamma.gif.v59899.14 Baher En Wear's Facebook profile