panggilan membuka
mempeperkan miliaran muka
angkat tangan, tapakan kaki
hujan tampakan ego diri
tanpa tau siapa aku dari lainnya
atau aku terlalu mengganggap tau tentangnya
meminta dengan telapak
meminta dengan air dari bola mata
meminta
meminta kaca warna dilangit
meminta bunga yang bersayap
pinta segala
dengan distorsi hati
pucuk tak tahu diri
selalu berkaca pada tanah
tapi,
bukan warna tapi hitam menggelegar
gelap juga hancurkan telinga
bukan bersayap tapi merayap
bergumul tanpa rasa
mengapa ?
bukan itu yang aku pinta
bakar aku
marah diriku
makan hatiku
berkata "IA BUTA"
hati itu tidak di lidah
selalu berkata tanpa cinta
......
waktu melenggang
hitam hilang, warnapun datang
waktu mengunci
berhenti berjalan, terbang dengan ribuan kaki
sungguh dia tau
ia tau waktu lebih dari umur ku
ia tau waktu lebih dari diriku
dia tidak terlambat, hanya cari waktu yang tepat
asbapholery.slideshow
Friday, August 7, 2009
watching the sky
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kunjungan pertama....puisinya maknyus...
ReplyDeletekeduaxxx....
ReplyDeleteher, lu kesurupan arwahnya ws rendra ya?
ReplyDeleteini udah gw liat fotonyaaa...
ReplyDelete@sigembala : ehem terima kasih
ReplyDelete@kenyo : gua si ga bangga ngomen di blog gersang kaya gini
@ragil : burungnya doang
@dias : liat lebih seksama, lebih detail POInya, sama BGnya lebih alus
abis diedit hahaha