asbapholery.slideshow

Thursday, July 15, 2010

black swan

sebelum abad ke-18, atau lebih jelasnya sebelum benua terakhir "australia" ditemukan. semua orang dunia lama menganggap angsa itu putih dan percaya hal tersebut. sebuah kepercayaan atas bukti-bukti yang jelas. pengamatan dan pengalaman selama bertahun-tahun dan hanya ada putih. hingga angsa hitam pun muncul. dan kepercayaan selama berabad-abad pun runtuh hanya karena satu angsa hitam. tapi disini tidak membahas apa yang terjadi setelah adanya angsa hitam atau gunjang-ganjing dunia per-unggasan karena penemuan angsa hitam.

penemuan angsa hitam menggambarkan betapa terbatasnya pembelajaran yang kita dapatkan dari pengamatan-pengamatan atau pengalaman, serta betapa rapuhnya pengetahuan kita selama ini.dalam konteks ini angsa hitam merupakan sebuah metafora untuk sesuatu yang tidak mungkin ada. dan sejak saat itu angsa hitam merupakan konotasi dari sebuah kejadian yang tidak mungkin terjadi oleh pemikiran kita tetapi malah menjadi sebuah kenyataan.

teori angsa hitam merujuk terhadap peristiwa besar, atau berdampak besar. yang tak dapat diprediksi dan diluar akal normal.karena Black Swan tidak dapat diprediksi. hanya dapat dipahami. Persiapan untuk menghadapi Black Swan hanya dapat dilakukan dengan membaca apa yang terjadi di sekitar kita, tidak dengan meramalkan terjadinya. Sifat Black Swan yang tidak dapat diperkirakan membuat kita perlu untuk beradaptasi dengan kehadirannya. Kita justru akan lebih siap mengahdapinya apabila kita tidak terikat pada fakta-fakta yang kita peroleh dari ilmu yang kita pelajari selama ini. Hal ini akan membuat kita lebih mudah menerima konsep yang jelas sekali berbeda dari apa yang selama ini kita yakini. dengan kata lain bodoh dengan ketidaktahuan lebih baik dari pada pintar atas sesuatu yang ragu. apabila kau mengahadapi peristiwa black swan.

memang sulit untuk menerimanya, sudah menjadi bawaan manusia menganggap sesuatu seperti yang difikirkan. Akibatnya kita mempelajari apa yang pasti, bukan hal-hal umum di sekeliling kita. Kita akan menjawab fenomena di sekitar dengan ilmu yang kita miliki dulu. mungkin seperti teori-teori biologi saat sma dimana ada seseorang (lupa namanya) yang beranggapan tikus itu berasal dari pakaian kotor dan belatung dari daging busuk. hingga seseorang (lupa lagi) melihatnya dengan sudut pandang yang berbeda dan menemukan sesuatu yang pasti. Kita tidak berusaha untuk memahaminya dengan sesuatu yang berbeda, sesuatu yang bebas nilai. Sulit untuk menerima ketidakteraturan sebagai suatu fakta. Itulah mengapa tak banyak ahli mencoba memahami ketidakteraturan dalam Black Swan.

mungkin kesimpulannya adalah. lihatlah dari sudut pandang yang berbeda, lihat lebih dalam. sesuatu yang umum atau biasa kita lihat dapat mengaburkan kebenaran.

dan pertanyaannya, bagaimana apabila kebenaran yang kita percaya merupakan angsa putih dan masih ada angsa hitam disana ?

No comments:

Post a Comment

whos see me.

Free Website Counterhttp://images.friendster.com/images/friendster_nav_logo.png http://l.yimg.com/g/images/flickr_logo_gamma.gif.v59899.14 Baher En Wear's Facebook profile